Aku Rindu Rasulullah

Siapa yang tak kenal dengan seorang manusia luar biasa di dunia ini, Muhammad Bin Abdullah namanya, yang hingga kini pengaruhnya masih melekat tak dilahap zaman? Hingga seorang Michael Heart, penulis buku fenomenal “100 Tokoh Paling Berpengaruh Di Dunia “ yang notabene adalah non islam menempatkan Muhammad Bin Abdullah diurutan pertama.

Dari lubuk hati yang paling dalam, aku merindukan pertemuan dengannya kelak. Orang yang gelarnya terukir di pintu surga, Habibullah, kekasih Allah. Tahukah engkau kawan, Anas Bin Malik pernah bersaksi, “Sepuluh tahun aku tinggal di rumah Rasulullah dan selama itu aku belum pernah mendengar kata-kata kasar dan pertengkaran”.

Tahukah engkau kawan, Umar Bin Khattab pernah menangis menyaksikan Rasulullah tidur beralas tikar kulit kasar dijalin rerumputan, alas yang membuat punggung beliau berbekas bilur. Namun apa yang Rasulullah katakan kepada Umar? “Apakah engkau tidak ridha Kisra dan Caesar mendapat dunia sedang kita menyimpan akhirat wahai Ibnul Khattab?”.

Tahukah engkau kawan, Muhammad merindukan orang yang
selalu melemparinya dengan kotoran ketika orang tersebut tak lagi menzhaliminya? Bahkan ia adalah orang pertama yang menjenguk si pelempar kotoran ketika ia tengah sakit.
Tahukah engkau kawan, ketika semesta bertasbih menyambutnya yang membawa risalah, orang-orang malah meneriakinya, “Muhammad gila, Muhammad orang gila!”, sembari melempari Rasulullah dengan batu, beliau berdarah.

Tahukah engkau kawan, tetangganya begitu tentram, aman dari gangguan tangan dan lisan sebagaimana yang ia sabdakan. Bahkan unik, saat ia dimusuhi di Makkah, sampai saat ia hijrah, penduduk Makkah, musuh yang ingin membunuhnya pun masih percaya untuk menitipkan barang-barang miliknya pada beliau sehingga Ali harus tinggal untuk mengembalikannya.
Al Amin, gelar yang tak sekedar gelar.

Tahukah engkau kawan, Muhammad tidak suka orang-orang berdiri menyambut kedatangannya, beliau yang paling awal menjenguk orang sakit, duduk bersama kaum miskin, dan memenuhi undangan budak sahaya.
Rasulullah, bahkan cahaya bulan pun akan redup bila disandingkan dengannya. Nur diwajahnya menjadikan malam terang-benderang.
“Sesungguhnya di dalam diri Rasulullah itu ada suri tauladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab:21)
Siapa yang tak kenal Muhammad SAW? Manusia mulia, pemimpin yang kredibel, negosiator paling brilian, administrator perang yang tak ada bandingannya dalam sejarah, orator paling handal. Namun dibalik kebesarannya, beliau masih sempat menjahit terompah dan menggiling gandum untuk santapannya.
Aku merindukannya. Merindukan pertemuan dengannya kelak.(NH)

LIAT juga Postingan Terkait Lainnya


0 komentar: